Perkenalkan nama saya Anne Rahmadini, saya merupakan seorang mahasiswi Semester IV Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Darussalam (UID), Ciamis. Yang dulu itu namanya Institut agama islam Darussalam (IAID). Jujur saja UID bukanlah kampus impianku di awal dulu. Dulu saya bercita-cita kuliah di Universitas Negeri. Saya mengikuti seleksi namun qadarullah takdir berkata lain~saya tidak lolos. Saat itu rasanya sedih dan bingung. Orang tuaku menyarankan untuk kuliah di UID. Jadi disini saya akan sedikit bercerita tentang pengalaman saya selama berkuliah di Universitas Islam Darussalam (UID). Awalnya sempat ragu takut tidak bisa berkembang dalam ilmu agama karena saya tahu bahwa UID itu tidak hanya diajarkan akademik, tapi juga diperkuat dan memperdalam nilai keislaman.
Tepatnya pada tahun 2023, saya mengambil langkah mendaftar kuliah disana. Saat itu saya dan seluruh calon mahasiswa baru melaksanakan TAMADA yaitu singkatan dari Ta`aruf Mahasiswa Darussalam, pada kegiatan itu saya banyak berkenalan dengan teman-teman baru dari berbagai fakultas. Kegiatan TAMADA itu dilaksanakan selama 3 hari 2 malam, dalam kegiatan tamada, calon mahasiswa itu dibagi menjadi beberapa kelompok dan ditempatkan di barak sesuai dengan kelompoknya yang sudah ditentukan oleh panitia tamada, pada saat itu saya ditempatkan di barak “Cut nyak dien” kalo ga salah waktu itu saya dapat kelompok 2 yang berisi 10 orang, kegiatan tamada ini banyak dilakukan di gedung NU (Nahdlatul Ummah) diisi dengan penyampaian materi oleh narasumber yang luar biasa hebat.
Setelah kegiatan TAMADA berakhir, dilanjutlah dengan kegiatan OSMA PGMI (Orientasi Studi Mahasiswa PGMI). Jadi osma ini hanya untuk seluruh mahasiswa baru jurusan PGMI berbeda dengan kegiatan TAMADA. Selama saya mengikuti acara Osma ini tentunya banyak sekali pengalaman-pengalaman baru yang sebelumnya belum pernah saya rasakan, kegiatan osma ini dilakukan selama 2 hari.
Setelah kegiatan TAMADA dan OSMA ini selesai dan Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Dilanjutlah pada bulan Oktober 2023 lupa lagi tanggal berapa, pertama kali saya belajar dan duduk di bangku perkuliahan, oh ya saya masuk di kelas A, awalnya sempet shock karena mungkin itu masih masa transisi dari SMA ke masa kuliah. Tapi Alhamdulillah seiring berjalannya waktu bisa juga menyesuaikan dan akhirnya terbiasa. Begitu memasuki semester 2 adanya pergantian teman kelas, dan kelas PGMI dibagi menjadi 4 kelas yang awalnya hanya A, B, dan C menjadi A, B, C dan D. Dengan rasa syukur saat ini telah mengempuh semester keempat dan akan segera memasuki semester kelima. Banyak sekali proses-proses yang sudah dilalui sebelumnya. Intinya saya merasa bersyukur menjadi bagian dari keluarga besar UID Ciamis. juga bersyukur bisa berkuliah di UID banyak sekali ilmu-ilmu yang saya dapatkan selama berkuliah di UID, dan bertemu dosen-dosen yang luar biasa hebatnya, serta teman-teman kelas saya dari berbagai latar belakang yang hebat-hebat dan saling membantu satu sama lain dan saling berbagi ilmu pengetahuan.
Pilihan saya masuk di PGMI tidak hanya didorong oleh cita-cita untuk menjadi seorang pendidik yang profesional bagi peserta didik, berdaya saing di dunia pendidikan, dan untuk menjadi pendidik yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi membentuk karakter dan akhlak anak sejak usia dini, dan juga mempunyai keinginan untuk menjadi seorang ibu yang terdidik. Hanya saja, selama kuliah saya tidak terlalu aktif mengikuti organisasi kampus. Bukan karena tidak ingin, tapi karena saya juga sambil bekerja sebagai guru honorer di salah satu sekolah dasar dekat rumah. Meski kadang lelah membagi waktu antara kuliah dan pekerjaan, justru dari situ saya banyak belajar tentang tanggung jawab dan manajemen waktu. Pengalaman mengajar sambil kuliah ini juga sangat membantu saya memahami materi perkuliahan secara nyata di lapangan.
Selalu ada hikmah di setiap kegagalan, karena lewat kegagalan itu saya dipertemukan dengan tempat yang justru sangat membentukku. Setelah lulus nanti, saya berharap bisa menjadi pengajar atau pendidik dan membawa ilmu yang saya dapatkan di kampus ini untuk memberi manfaat lebih luas, terutama di lingkungan sekitarku. Untuk teman-teman yang mungkin merasa kecewa karena tidak masuk kampus impian, percayalah, kampus terbaik itu bukan soal nama besar, jauh dekatnya, tetapi soal seberapa besar kamu tumbuh di dalamnnya. Demikian langkah yang saya ambil tidak hanya perjalanan dalam akademis, tetapi juga merupakan sebuah perjalanan menuju pertumbuhan dan pengembangan diri untuk lebih baik lagi.
Wassalamualaikum wr.wb

Tidak ada komentar:
Posting Komentar